Monday, April 7, 2025
spot_img

Audit di Startup Kopi , Ketika Keuangan Butuh Diterapi » irfan.id


Pagi itu langit Jakarta agak mendung. Di sebuah coworking house di kawasan SCBD, ada kegaduhan kecil di lantai tiga. Startup kopi kekinian, Brewverse, yang baru saja tutup pendanaan tahap seed, sedang kedatangan tamu spesial: tim auditor.

“Aduh, gue kira audit tuh cuma buat korporat gede. Kita kan masih ngerintis,” celetuk Sarah, CFO Brewverse yang wajahnya kelihatan agak tegang.

“Justru startup kayak kita yang lagi bakar duit investor tuh harus lebih transparan. Jangan sampe nanti funding spherical berikutnya malah ditolak karena laporan keuangan kita berantakan,” jawab Rafi, co-founder Brewverse sambil nyeruput es kopi susu buatan barista mereka.

Audit kali ini bukan audit pajak yang biasanya bikin kepala cenat-cenut, tapi audit laporan keuangan inside. Tujuannya biar semua transaksi dari uang masuk sampe uang keluar bisa dilacak rapi dan bisa dipercaya. Proses ini juga krusial buat dapetin kepercayaan dari calon investor dan menjaga reputasi perusahaan.

Prosesnya pun nggak instan. Ada empat tahap utama yang harus dijalanin.

Tahap pertama: perencanaan audit.

Sarah duduk bareng tim auditor yang datang dari firma konsultan independen. Mereka ngobrolin banyak hal: dari struktur organisasi, sistem akuntansi yang dipakai, sampai potensi risiko di divisi keuangan.

“Kita mulai dari mapping dulu ya. Kalian pake software program akuntansi apa?” tanya Maya, lead auditor yang sudah sepuluh tahun ngurus audit di berbagai startup teknologi.

“Kita pakai Jurnal. Semua transaksi cashless dan real-time. Tapi beberapa transaksi occasion masih semi-manual,” jawab Sarah.

“Famous. Nanti kita juga cek pattern bill, bukti switch, sama struktur pengeluaran advertising and marketing dan gaji,” kata Maya sambil nulis cepat di laptopnya.

Strategi audit ini disusun berdasarkan kompleksitas bisnis dan potensi masalah yang bisa timbul. Misalnya, pengeluaran iklan digital yang fluktuatif dan pengadaan bahan baku dari vendor lokal. Di tahap ini, Maya dan timnya juga nentuin materialitas awal, atau batas wajar toleransi kesalahan dalam laporan keuangan.

Setelah perencanaan selesai, masuk ke tahap kedua: pengujian informasi.

Auditor mulai terjun ke data-data. Mereka buka laporan penjualan dari POS system, ngecek pengeluaran bulanan, dan minta konfirmasi switch dari rekening financial institution perusahaan.

“Kok ada transaksi Rp 23 juta buat influencer marketing campaign tapi nggak ada invoice-nya?” tanya Dimas, salah satu auditor, sambil menunjuk layar laptop computer.

“Oh itu marketing campaign barter. Kita kirim produk ke micro influencer, dan sebagai gantinya mereka bikin konten. Emang nggak semua ada bill, karena banyak yang casual,” jawab tim advertising and marketing.

“Nah ini penting banget. Kalau mannequin kerja samanya begitu, harusnya ada surat kesepakatan minimal, biar secara audit tetap ter-record,” jelas Maya.

Pengujian ini juga berfungsi buat deteksi potensi fraud atau kesalahan pencatatan. Auditor bakal cari apakah ada pengeluaran yang dobel, transaksi fiktif, atau biaya yang salah kategorisasi. Knowledge dikumpulin, dicek silang, dan diverifikasi.

Masuk ke tahap ketiga: analisa hasil.

Tim audit mulai menyusun analisis risiko. Mereka nemuin ada beberapa catatan. Misalnya, pencatatan diskon promosi yang belum standar, atau reimbursement karyawan yang belum dikasih bukti lengkap.

“Ini bisa jadi crimson flag kecil kalau nggak ditangani. Bukannya kita nuduh fraud, tapi dalam skala besar, kelalaian ini bisa bikin laporan keuangan deceptive,” jelas Maya waktu presentasi di assembly room.

Sarah, walaupun sempat defensif, akhirnya mengangguk. “Iya sih, kita emang masih fokus ke operasional dan income development. Sering lupa dokumentasi dan SOP.”

Audit bukan sekadar cari kesalahan. Di tahap ini, semua perception dikumpulin buat jadi dasar perbaikan.

Tahap terakhir adalah penyusunan laporan evaluasi.

Laporan audit berisi semua temuan dan rekomendasi. Misalnya, penggunaan software program akuntansi harus dioptimalkan, bukti transaksi harus distandarisasi, dan pengeluaran occasion advertising and marketing perlu template anggaran tetap.

“Nggak semua masalah harus langsung dibenerin whole. Tapi kita kasih rekomendasi prioritas. Mana yang harus dibenerin sekarang, mana yang bisa ditata sambil jalan,” kata Maya.

Rafi dan Sarah membaca laporan audit itu kayak lagi baca surat cinta yang panjang. Isinya mungkin nggak semua enak, tapi penting buat masa depan hubungan mereka dengan stakeholder.

“Nggak nyangka ya, proses ini bener-bener buka mata. Jadi ngerti kenapa laporan keuangan harus konsisten, bukan cuma buat investor tapi juga buat diri kita sendiri,” kata Sarah saat jalan keluar kantor sambil bawa kopi.

“Setuju. Audit tuh kayak check-up kesehatan buat bisnis. Kalau kita sehat, investor juga yakin,” timpal Rafi.

Audit perusahaan, terutama di period digital kayak sekarang, jadi instruments penting buat jaga keberlanjutan bisnis. Bukan cuma formalitas, tapi strategi untuk tumbuh dengan cara yang sehat.

Brewverse akhirnya ambil langkah serius: mereka bentuk tim audit inside kecil, perbaiki SOP, dan mulai assessment keuangan per bulan.

Dalam konteks search engine optimisation dan informasi terkini, proses audit bukan lagi momok yang menakutkan. Tapi bagian dari journey membangun bisnis yang transparan dan accountable. Apalagi untuk perusahaan yang pengen scaling dan masuk ke pasar yang lebih luas, audit adalah pintu menuju kepercayaan publik.

Kalau kamu punya bisnis dan masih nunda-nunda audit karena mikirnya ribet atau belum penting, coba pikir ulang. Audit bukan cuma buat perusahaan besar. Mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang. Karena audit bukan tentang cari salah, tapi soal perbaikan.

Dan kalau kamu butuh bantuan, jangan ragu buat ngobrol bareng Professional Visioner Konsultindo sebagai konsultan pajak jakarta Indonesia . Mereka bisa bantu navigasi proses ini dengan lebih clean, tanpa drama berlebihan. 

Karena dalam dunia bisnis yang makin kompetitif, transparansi bukan lagi pilihan. Tapi keharusan.

Professional Visoner Konsultindo 

Tel : +6221-382 501 71

Electronic mail : contact @ pro-visioner.com

Alamat : Grha Provisioner Bersama third Flooring

Jl. Widya Chandra X No.7, Senayan, Kebayoran Baru

Jakarta Selatan 12190 – Indonesia

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles