Meskipun pasar saham Indonesia dihadapkan pada tantangan dengan IHSG terkoreksi lebih dari -10% sepanjang tahun 2025, kondisi ini justru membuka peluang menarik bagi investor yang memiliki pandangan jangka panjang dan strategi yang tepat. Untuk meminimalisir risiko, investasi di pasar saham negara lain bisa jadi peluang yang bagus, khususnya di pasar saham Amerika. Kenapa harus diversifikasi ke saham US? Yuk, cari tahu alasannya!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan pergerakan yang cukup fluktuatif. Banyak faktor, baik dari dalam maupun luar negeri, yang mempengaruhi kondisi pasar saham Indonesia saat ini.
Yang paling berdampak adalah dari terjadinya perang dagang yang digaungkan oleh Presiden Amerika, Trump dengan mengumumkan tarif baru antara 10% dan 46% di sebagian besar negara yang membuat investor international panik.


Akibatnya, bursa saham utama di dunia seperti bursa saham Shanghai, Tokyo, Sydney hingga Hong Kong turun drastis. Bursa saham Eropa juga anjlok pada perdagangan awal, dengan perbankan dan perusahaan pertahanan mengalami penurunan terbesar.
Termasuk bursa Indonesia yang kena pukulan paling akhir pasca liburan panjang lebaran Idul Fitri, langsung anjlok -9,12% dan auto buying and selling halt.
Dari berita domestik, protes terhadap pengesahan RUU, defisit APBN dan juga kebijakan pemerintah menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Dengan sentimen negatif dari luar negeri dan domestik yang tidak henti-hentinya membuat IHSG ambruk seperti masa saat pandemi Covid-19 tahun 2020 silam.


Pada gambar di atas dapat kamu lihat, bagaimana penurunan IHSG akibat pandemi minus hingga 16,76% dan penurunan IHSG yang terjadi pada tahun 2025 sebesar 11,38%.
Situasi ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, terutama investor ritel seperti kamu yang mungkin baru mulai terjun ke dunia investasi.
Tidak perlu panik, mungkin Ini saatnya kamu melirik peluang investasi di pasar lain, salah satunya adalah US Shares. Investasi di saham-saham Amerika bisa menjadi alternatif menarik untuk diversifikasi portofolio kamu.
Dengan potensi cuan yang menggiurkan, siapa sih yang nggak tergiur punya saham Apple, Tesla, atau Nvidia?
Tapi, sebelum kamu langsung terjun ke investasi US Shares, ada beberapa hal penting yang wajib kamu pahami dulu biar nggak salah langkah.
Mengenal pasar saham Amerika dan peluang investasinya
Pasar saham Amerika Serikat (AS) telah lama menjadi magnet bagi investor di seluruh dunia, dan kini semakin mudah diakses oleh investor di Indonesia. Dengan ukuran pasar yang sangat besar, likuiditas tinggi, dan beragamnya pilihan saham, pasar AS menawarkan peluang menarik untuk diversifikasi portofolio dan potensi keuntungan yang menggiurkan.
Apalagi jam perdagangan bursa kita dengan Amerika berbeda berdasarkan zona waktu. Saat di Indonesia masih terik matahari, di belahan dunia Amerika masih malam. Jadi saat pagi hari kamu bisa buying and selling di pasar Indonesia, malam hari bisa buying and selling di saham AS.
Bursa Amerika buka dari pukul 20:30 WIB sampai 03:00 WIB. Jadi, buat kamu yang mau buying and selling saham AS, siap-siap pasang alarm biar nggak ketinggalan jamnya.
Ini bisa menjadi potensi untuk memaksimalkan cuan siang dan malam, 24 jam continuous.
Sama halnya dengan Indonesia yang punya IHSG sebagai indeks pasar, di Amerika juga punya indeks yaitu:
- S&P 500 (SPX). Indeks ini mencakup 500 perusahaan terbesar di AS dan sering dijadikan tolok ukur kinerja pasar saham AS secara keseluruhan.
- Nasdaq 100 (NDX). Indeks ini berisi 100 perusahaan teknologi terkemuka, seperti Apple, Tesla, dan Nvidia. Cocok banget buat kamu yang tertarik dengan saham-saham progress.
- Dow Jones Industrial Common (DJIA). Indeks ini terdiri dari 30 perusahaan blue-chip yang sudah lama berdiri dan cenderung lebih stabil.
Terus, gimana cara dapat untung dari buying and selling US Shares?
Buat kamu yang mau cuan dari US Shares, ada dua cara utama untuk mendapatkan keuntungan dari investasi saham AS, yaitu melalui Capital Acquire yang didapatkan dari selisih harga beli dan harga jual saham.
Kedua, kamu bisa dapat cuan dari saham US melalui dividen, pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen ini biasanya dibayarkan setiap kuartal dalam bentuk USD dan bisa kamu gunakan untuk membeli saham lagi atau ditarik ke rekening financial institution kamu. Tapi ingat, ada pajak dividen untuk investor asing, biasanya sekitar 30%.
Selain capital achieve dan dividen, ada satu faktor penting yang sering dilupakan oleh investor pemula, yaitu nilai tukar mata uang. Karena investasi di US Shares menggunakan USD, perubahan kurs Rupiah terhadap Dolar AS juga bisa mempengaruhi keuntunganmu.


Kalau Rupiah melemah terhadap Dolar AS, nilai investasi kamu dalam Rupiah bisa meningkat, meskipun harga sahamnya tidak naik signifikan. Sebaliknya, jika Rupiah menguat, keuntunganmu dalam Rupiah bisa berkurang.
Jadi, selalu cek kurs Rupiah-Dolar sebelum kamu switch dana dan pilih waktu yang tepat untuk masuk ke pasar saham AS.
Salin itu, pasar saham AS dikenal memiliki volatilitas yang cukup tinggi, terutama pada saham-saham teknologi. Harga saham bisa naik dan turun drastis dalam waktu singkat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan volatilitas yang perlu kamu tau:
- Knowledge ekonomi dan laporan keuangan perusahaan. Jika laporan keuangan perusahaan seperti Amazon tidak sesuai ekspektasi, harga sahamnya bisa turun tajam.
- Kebijakan The Fed (Financial institution Sentral AS). Keputusan The Fed terkait suku bunga dapat mempengaruhi pasar saham. Kenaikan suku bunga biasanya membuat harga saham turun karena biaya pinjaman perusahaan meningkat.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau berita ekonomi dan jadwal incomes report perusahaan-perusahaan yang kamu investasikan.
Yaa.. siap-siap aja begadang jika tiba-tiba saham US yang kamu beli sedang bergejolak.
Mengapa Pasar Saham AS Menarik?
Tapi investasi di pasar saham AS tidak semengerikan yang dibayangkan. Menurut saya ada beberapa alasan mengapa pasar saham AS begitu diminati yang perlu kamu ketahui.
Pertama adalah soal ukuran pasar dan likuiditas. Bursa Saham AS, seperti New York Inventory Change (NYSE) dan Nasdaq, memiliki kapitalisasi pasar yang sangat besar dengan perkiraan nilai $40 triliun+, jauh melebihi bursa saham di negara lain, termasuk Indonesia di mana IHSG cuma sekitar $600 miliar.
Hal ini berarti likuiditas di pasar AS sangat tinggi, sehingga investor dapat dengan mudah membeli dan menjual saham tanpa khawatir harga akan bergerak drastis.
Alasan kedua adalah pilihan Saham yang Beragam. Pasar Saham US menawarkan akses ke ribuan saham dari berbagai sektor industri, mulai dari teknologi, kesehatan, keuangan, hingga energi. Investor dapat memilih saham dari perusahaan-perusahaan raksasa international seperti Apple, Amazon, dan Nvidia, serta perusahaan-perusahaan progress yang inovatif di mana produknya bisa kamu temukan dikeseharian.
Terakhir adalah potensi Diversifikasi. Dengan berinvestasi di pasar saham US, kamu dapat mendiversifikasi portofolio di luar pasar domestik (Indonesia) dan mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi ekonomi dan politik di dalam negeri.
Dengan serangkaian alasan tersebut, saya rasa saham US sudah selayaknya masuk dalam salah satu portofolio investasi.
Mudahnya investasi di saham AS untuk diversifikasi
Dalam beberapa tahun terakhir, investasi saham AS semakin populer di kalangan investor Indonesia. Investor ritel di Indonesia semakin banyak dan mulai mencari alternatif selain IHSG untuk diversifikasi portofolio.
Di saat IHSG landai, banyak investor Indonesia yang berbondong-bondong mencari peluang cuan dengan investasi di pasar saham Amerika. Hal ini dibuktikan dengan tingginya nilai transaksi pada aplikasi shares US di Indonesia.


Dulu, investasi saham luar negeri terkesan rumit dan kurang jelas regulasinya. Investor harus membuka akun di dealer asing, melakukan verifikasi dokumen dalam bahasa Inggris, dan switch uang ke luar negeri dengan biaya yang mahal.
Selain itu, pembelian saham biasanya harus dalam jumlah lot (1 lot = 100 lembar), sehingga membutuhkan modal yang besar. Tapi sekarang, regulasi semakin jelas dan banyak dealer lokal yang sudah mendapatkan izin untuk menawarkan saham US kepada investor Indonesia.
Artinya, investasi saham AS jadi lebih mudah diakses. Kamu bisa beli saham Apple atau Tesla langsung dari aplikasi di smartphone dengan fitur frictional shares, yaitu membeli saham dalam bentuk pecahan, mulai dari $1 atau Rp16rb-an saja!
Nah, buat kamu yang tertarik untuk memulai investasi di US Inventory, ada satu aplikasi yang advisable banget untuk kamu, yaitu Ajaib Alpha.
Ajaib Alpha adalah platform investasi terlengkap dari Ajaib Group yang memungkinkan #SemuaBisa investasi di berbagai instrumen keuangan, mulai dari saham, obligasi, reksadana, aset kripto, perpetual futures, hingga saham Amerika.
Di Ajaib Alpha, kamu bisa mulai investasi di saham-saham perusahaan terbesar di dunia seperti Apple, Tesla, dan Amazon, dengan modal mulai dari $1 saja. Ada lebih dari 600 pilihan Saham AS yang tersedia, dan yang lebih menarik lagi, ada promo 0% buying and selling payment (biaya transaksi) untuk periode terbatas!
Cara beli Saham AS di aplikasi Ajaib Alpha
Tentu kamu penasaran kan, bagaimana cara investasi saham Amerika dari aplikasi Ajaib Alpha?
Nah, pada artikel ini saya juga akan coba tunjukkan langsung ke kamu bagaimana mudahnya investasi saham US dengan mudah.
Tapi tunggu dulu…
Sebelum lanjut, pastikan kamu sudah memiliki aplikasi Ajaib Alpha dan punya akun Ajaib.
Kalau belum punya akun Ajaib, kamu bisa daftar dulu dengan gunakan kode referral Ajaib Alpha saya: muha910 saat mendaftar di aplikasi Ajaib Alpha untuk mendapatkan bonus aset kripto hingga Rp6 juta!
Selanjutnya, jika kamu sudah punya, kamu bisa cari menu portofolio dan menemukan gambar seperti di bawah ini.


Lengkapi semua knowledge yang diminta untuk melakukan pendaftaran akun buying and selling saham Amerika seperti pada gambar di bawah ini.
Oke, sampai di sini proses pendaftaran selesai dan kamu tinggal tunggu akun buying and selling sahamnya selesai dalam beberapa menit aja.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, jam perdagangan US Shares berbeda dengan perdagangan saham Indonesia.
Dalam perhitungan zona waktu kita menggunakan WIB, perdagangan saham Amerika dimulai saat malam hari, yaitu dari pukul 20:30 WIB sampai dengan 03:00 WIB. Jadi saya sudah standby di aplikasi Ajaib Alpha pukul 20:50 WIB.
Sebagai praktik langsung dalam transaksi saham AS, saya akan coba beli saham MicroStrategy Inc di NASDAQ dengan kode saham: MSTR sebanyak $20.
Setelah selesai beli, kamu bisa langsung cek hasil pembelian saham Amerika pada halaman portofolio Ajaib Alpha seperti pada gambar di bawah ini.


Mungkin kamu bingung cara baca nilai saham Amerika kamu dalam bentuk USD. Tapi tenang aja, kamu gak perlu repot convert nilai saham kamu dari USD ke IDR. Kamu bisa lihat perkiraan nilai saham US kamu dalam bentuk IDR pada halaman portofolio di bagian whole aset saham AS.
Enaknya beli saham Amerika, bisa tinggal tidur setelah di beli. Ketika bangun di pagi hari, saham MSTR yang saya beli ditutup menguat +4.04%, sehingga keuntungan yang saya miliki menjadi +1.31%.


Bagaimana, mudah banget kan investasi di bursa saham Amerika pakai aplikasi Ajaib Alpha?
Apalagi Ajaib Alpha banyak banget kasih hadiah dan promo. Salah satunya adalah promo transaksi saham AS pertama, langsung dapat cashback $30.
Jadi, tunggu apa lagi? Ini saatnya #SemuaBisa punya Akses Tanpa Batas ke Pasar Dunia! Yuk, mulai diversifikasi portofolio kamu dan raih cuan maksimal dengan investasi saham AS di Ajaib Alpha.
Sekian artikel tentang investasi saham Amerika kali ini, semoga bermanfaat.
Jika kamu punya pertanyaan atau mau berbagi pengalaman investasi di pasar saham Amerika, jangan ragu untuk tinggalkan komentar di bawah ini.
# in Partnership with Ajaib, Berizin dan Diawasi OJK & BAPPEBTI #